Wisata alam & sejarah sekaligus, di Candi Lawang Boyolali


Sumber foto :  Instagram/panggihprast

Setelah masa pandemi masuk awal tahun lalu, saat ini (18 Oktober) sedikit demi sedikit masyarakat sudah mulai berani beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Salah satunya pergi liburan sesuai dengan protokol kesehatan, baiklah. Saya pun ingin liburan juga walaupun hanya di sekitar rumah.

Salah satunya berkunjung ke Candi Lawang, Candi Lawang terletak di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Letaknya di area pegunungan, alam terbuka, juga tidak ramai pengunjung. Akhirnya saya memutuskan berangkat berdua dengan teman saya.

Informasi Candi Lawang adalah salah satu candi peninggalan kerajaan Mataran Hindu. Diperkirakan periodesasi candi ini sekitar 750 M – 800 M. Struktur bangunan dari Candi Lawang ini juga menyerupai Candi Prambanan yang ada di Jogja. Candi Lawang pertama kali ditemukan oleh seorang arkeolog Belanda pada tahun 1972.

Ada 5 struktur bangunan yang ada di Candi Lawang: Candi Induk, Candi Prawira I, Candi Prawira II, Candi Prawira III dan Candi Prawira IV. Candi Induk tersebut masih tampak utuh hingga kini, mulai dari batur, kaki candi dan pintu, namun tanpa atap.

Ada juga Yoni (tanpa lingga) yang mengeluarkan rembesan air dari lubang Yoni-nya. Sedangkan Candi-candi Prawira di kompleks Candi Lawang hanya menyisakan atap candi saja sehingga sampai sekarang belum dilanjutkan pemugarannya dan tumpukan batunya dibiarkan dalam kelompoknya masing-masing.

Disebut Candi Lawang karena ada sebuah pintu besar yang ada di Candi Induk. Dalam bahasa jawa, “lawang” berarti pintu. Masyarakat sekitar pun menamakan candi tersebut sebagai Candi Lawang.

Hawa sejuk yang ada di daerah Cepogo semakin menambah keelokan Candi Lawang. Buat kalian yang suka menjelajah tempat-tempat bersejarah, harus coba datang kesini, ke Candi Lawang. Dijamin adem suasananya!


Share:

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes